1. Apa yang dimaksud penelitian lintas budaya ?
2. Apa Hubungannya Lintas budaya dengan Ilmu lain (contoh, antropologi, sosial, dll. berikan contohnya juga).
3. Seperti apakah Etnosentris dalam psikologi ?
4. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui enkulturasi dan sosialisasi ?
a. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya melalui masa remaja
b. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya melalui perkembangan moral.
c. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya melalui konteks sosial dan masyarakat.
d. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal konformitas.
e. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal nilai-nilai
f. kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal individualisme dan kolektifisme
g. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal kognisi sosial.
h. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal perilaku gender.
1. Psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Pengertian ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok, yaitu keragaman perilaku manusia di dunia, dan kaitan antara perilaku individu dengan konteks budaya, tempat perilaku terjadi. Budaya mengacu pada banyak karakteristik dari sekelompok orang, termasuk sikap, perilaku, adat istiadat dan nilai-nilai yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya seluruh dunia berbagi banyak kesamaan tetatapi ditandai oleh perbedaan cukup besar.
Contohnya : berbagai macam budaya memiliki pengalaman yang berbeda-beda, mereka menvariasikan kebudayaan mereka dari satu budaya ke budaya lainnya.
2. Hubungan psikologi lintas budaya dengan Antropologi : Psikologi lintas-budaya dan antropologi sering tumpang tindih, baik disiplin cenderung memfokuskan pada aspek yang berbeda dari suatu budaya. Sebagai contoh, banyak masalah yang menarik bagi psikolog yang tidak ditangani oleh antropolog, yang memiliki masalah mereka sendiri secara tradisional, termasuk topik-topik seperti kekerabatan, distribusi tanah, dan ritual.
Hubungan psikologi lintas budaya dengan Sosiologi : Pada masa dahulu orang-orang melakukan kegiatan berdagang mengakibatkan adanya kontak budaya yang menghasilkan bentuk-bentuk akulturasi kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kebudayaan sendiri.
Hubungan psikologi lintas budaya dengan Psikolgi klinis : Dalam psikologi klinis menerapkan prinsi-prinsip psikologi lintas budaya misalnya dalam hal psikoterapi dan konseling.
Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu social : Kebijaksanaan diterima masyarakat berbasis pertanian tradisional memiliki budaya kolektifitas modern.
3. Etnosentris dalam psikologi definisi dan pengembangan kecenderungan untuk melihat dunia melalui filter Etnosentrisme sendiri budaya. Sebuah konsekuensi normal dari sosialisasi dan enkulturasi. Ketika kita menjadi enculturated, kita belajar bagaimana harus bertindak, bagaimana memahami dan menginterpretasikan bagaimana orang lain bertindak. Contoh : Pada saat kita dewasa, kita hampir tidak memperhatikan filter budaya di pikiran kita.
4. Kesamaan dan perbedaan enkulturasi sosialisasi : Enkulturasi dan Sosialisasi Proses dimana kita belajar dan menginternalisasi aturan dan pola perilaku yang dipengaruhi oleh budaya Sosialisasi. Misalnya : pada masa enkulturasi anak-anak mencoba untuk mengadopsi cara dan perilaku budaya mereka.
A. Kebudayaan pada masa remaja sangat mudah dipengaruhi, kesamaan dan perbedaan masa remaja. Mendominasi pada pemikiran tentang kepribadian di budaya barat contohnya amerika serikat misalnya aktualisasi diri, kesadaran diri, konsep diri, keyakinan diri, penguatan diri, kritik diri, mementingkan diri sendiri, meragukan diri sendiri.
B. Perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap. Cara-cara anak memahami dunia mereka semakin lama menjadi semakin kompleks. Perubahan kognitif ini juga berdampak pada berubahnya pemahaman mereka dalam penilaian moral, penafsiran anak kecil tentang hadiah dan hukuman menuju prinsip-prinsip kebenaran dan kesalahan.
C. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.
D. Konformitas ialah perubahan perilaku seseorang yang terjadi karena pengaruh orang lain. Konformitas pada kebudayaan dapat mempengaruhi perilaku orang lain, mereka meyakini bahwa apa yang mereka katakan atau lakukan adalah benar, maksudnya kebudayaan yang mereka anut atau mereka pegang dianggap lebih benar dan lebih baik dibandingkan budaya yang lain, adapun anggapan lain yang berbeda bagi mereka konformitas dalam kebudayaan tidak mempengaruhi perilaku orang lain, mereka tidak perlu meyakini apa yang mereka katakana atau lakukan, maksudnya mereka menganggap kebudayaan itu memiliki cara yang berbeda-beda.
Misalnya masuknya budaya barat yaitu seperti cara berpakaian atau cara berbicara yang pada akhirnya diikuti juga oleh sebagian masyarakat.
E. Kebudayaan pada nilai-nilai sosial ialah nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
F. Mendominasi pada pemikiran tentang kepribadian di budaya barat Bersifat kolektivistik ketimbang individualistik. Individualistik adalah orientasi individu atau diri yang mencakup pemisahan diri dari orang lain sedangkan koletivistik menunjuk pada orientasi kelompok yang mencakup hubungan diri dari orang lain. Orientasi individualistik versus kolektivistik ditemukan sebagai dimensi dasar dari budaya alamiah. Misalnya seperti di Negara Jepang yang dimana pada sistem pendidikan disekolah mereka menerapkan sistem berkelompok dan saling berhubungan dengan orang lain.
G. Kebudayaan dalam Kognisi sosial bagaimana orang berfikir mengenai dirinya sendiri dan dunia sosial atau bagaimana orang memilih, menginterpretasikan, mengingat, dan menggunakan informasi sosial untuk membuat penilaian dan mengambil keputusan.
H. Kebudayaan dalam hal perilaku gender memiliki peran yang berbeda seperti misalnya pada laki-laki sangat sulit untuk menerima kebudayaan asing atau kebudayaan baru, laki-laki sangat tidak mudah untuk dipengaruhi karena laki-laki lebih independent dalam menghadapi tekanan sosial, berbeda dengan wanita, pada wanita kebudayaan-kebudayaan baru sangat mudah dipengaruhi karena wanita lebih memilih melakukan konformitas, wanita lebih mudah menerima tekanan-tekanan sosial.